“Indikator Pizza Pentagon” (Pentagon Pizza Meter), juga dikenal sebagai “Pizza Intelligence” atau “Pizzint”, berawal dari praktik agen intelijen Uni Soviet pada era Perang Dingin yang memantau lonjakan pesanan pizza di sekitar markas besar pemerintah AS sebagai sinyal tidak resmi persiapan operasi militer besar. Kasus klasiknya termasuk invasi Grenada pada 1983, operasi di Panama pada 1989, dan fakta bahwa CIA memesan 21 pizza dalam satu malam pada 1 Agustus 1990—sehari sebelum Perang Teluk meletus.
Memasuki era digital, media sosial dan alat data terbuka (seperti fitur populer waktu nyata Google Maps dan akun X @PenPizzaReport) membuat pelacakan indikator pizza menjadi lebih transparan dan instan. Pada Juni 2025, sekitar satu jam sebelum serangan udara Israel ke fasilitas nuklir Iran, beberapa gerai pizza di dekat Pentagon mencatat lonjakan pesanan “HIGH”, memicu perbincangan dan menegaskan keberlanjutan fenomena ini.
Walau tidak pernah dijadikan sumber intelijen resmi, indikator pizza memperlihatkan nilai unik OSINT di era informasi modern—menggunakan “jejak” konsumsi makanan untuk mengungkap dinamika yang tersembunyi, dan menawarkan sudut pandang alternatif dalam mengamati peristiwa militer dan geopolitik
